This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Senin, 10 Agustus 2015

Alamat IP versi 4

 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Representasi alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
    Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
    Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Jenis-jenis alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat Unicast

Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.

Jenis-jenis alamat unicast

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.

Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
  • 10.0.0.0/8
  • 172.16.0.0/12
  • 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
  • 169.254.0.0/16

10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat Dari alamat Sampai alamat Keterangan
010.000.000.000/8 010.000.000.001 010.255.255.254 Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12 172.016.000.001 172.031.255.254 Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16 192.168.000.001 192.168.255.254 Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16 169.254.000.001 169.254.255.254 Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.

Alamat Multicast

Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.

Alamat Broadcast

Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.

All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.

Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.





SEMOGA BERMANFAAT YA .......

WA SALAM WAROHMATULOHI WABAROKATU

Sabtu, 11 Juli 2015

5 TREN TEKNOLOGI INFORMASI 2015


1. Smart Machines
Sejak 2014, dunia teknologi informasi dikejutkan dengan kemunculan teknologi bernama smart machines. Era smart machines ini diprediksikan akan menjadi salah satu bentuk disruptive innovation bagi industri teknologi. Smart machines yang akan berkembang meliputi aplikasi context awarenesssmart advisors,advanced global industrial systems, dan autonomous vehicles. Dengan kata lain, melalui smart machinesyang dibangun ini, sistem akan dengan mudahnya memahami lingkungannya, mempelajari sistemnya sendiri, dan, yang paling penting, dapat bekerja secara mandiri. Contohnya, autonomous vehicle. Ini adalah kendaraan yang dikendarai tanpa sopir, tetapi menggunakan robot atau sistem otomatis. Kendaraan dengan sistem smart machines ini bahkan dikembangkan oleh pemerintah Inggris untuk dapat beroperasi mulai 2017 mendatang.
2. Cloud Computing
Perkembangan cloud computing telah menjadi tren yang makin berkembang di dunia teknologi informasi. Sejak 2012, cloud-based application menjadi pilihan perusahaan dalam hal efisiensi kinerjanya. Di tahun 2013, personal cloud mulai menggantikan peran personal computer (PC) dalam keseharian masyarakat. Tak hanya memanfaatkan berbagai layanan yang diberikan oleh vendorpersonal cloud juga akan memengaruhi destinasi web dan konektivitas yang menjadi basis aktivitas komunikasi dan komputasi yang dikenal dengan istilah cloud-based services delivered across devices. Kepopuleran personal cloud telah menjadikan dunia bisnis berlomba untuk menggabungkan dua layanan, yaitu personal cloud dan private cloud services. Perusahaan teknologi informasi harus berinovasi dengan meluncurkan desain private cloud yang memberikan layanan terintegrasi serta memiliki interoperabilitas yang mudah.
3. Software-Defined Applications and Infrastructure
Aplikasi dan infrastruktur merupakan hal terpenting dalam area teknologi informasi di  dunia bisnis digital untuk memberikan layanan  yang fleksibel dan terintegrasi. Oleh karena itu, software-defined applications and infrastructure menjadi tren teknologi informasi bagi dunia bisnis yang mendapatkan perhatian lebih di tahun 2015 ini. Software-defined applications and infrastructure adalah peningkatan standar untuk infrastruktur pemrograman dan interoperabilitas data center melalui automation inherentcloud computing,DevOps, dan penyediaan infrastruktur. Dengan kata lain, secara mayoritas, vendor akan memilih untuk memberikan keuntungan bagi konsumen dalam bentuk simplicity (kesederhanaan), mengurangi risiko, dan konektivitas yang tinggi antar-aplikasi yang digunakan.
4.. Web-Scale IT
Web-Scale IT didefinisikan sebagai pola komputasi global yang memberikan layanan cloud dengan kapabilitas yang  besar dalam pengaturan teknologi informasi di perusahaan. Di tahun 2015, diprediksikan banyak perusahaan yang akan mulai membangun ekosistem teknologi informasi, baik aplikasi maupun infrastruktur, sekelas perusahaan internet besar seperti Amazon, Google, dan Facebook. Web-Scale IT ini akan berkembang dengan pesat, khususnya bagi perusahaan ritel yang fokus pada penjualan kepada konsumen melalui layanan e-commerce yang mereka tawarkan.
5.  Risk-Based Security and Self-Protection
Selain inovasi dalam hal teknologi populer seperti aplikasi yang bersentuhan langsung dengan end users,security dan dunia teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting. Di tahun 2015 ini, security yang dikembangkan oleh perusahaan tak hanya fokus pada keamanan konvensional, seperti serangan hacker dan virus atau malware saja, tetapi lebih pada pengembangan security yang berdasarkan risiko, atau yang dikenal dengan istilah risk-based security. Selain itu, seiring dengan makin berkembangnya ekosistemcomputer everywhere, aplikasi security yang dikembangkan pun mulai mengarah pada self-protection, yaitu desain aplikasi security yang mengombinasikan active context-aware dan adaptive access controls yang langsung terkoneksi dengan aplikasi yang digunakan oleh karyawan.

F5 Networks: Di tahun 2015, ‘Consumer Hyperawareness’ Akan Menjadi Kunci Sukses IT Di Berbagai Perusahaan dan Layanan Publik Akan Beralih Ke Digital


Pada tahun 2014 ini telah terjadi banyak hal menarik yang terjadi di dunia, khususnya dari sisi IT. Contohnya, kita telah melihat beberapa transisi dari suatu hal yang baru menjadi hal yang mainstream; seperti contoh big data yang awalnya masih berupa gagasan dan kini telah menjadi kenyataan, harga smartphone yang semakin murah bahkan hingga mencapai harga di bawah 500 ribu rupiah, banyaknya hal menarik yang terjadi di dunia e-commerce di Indonesia, dan masih banyak lagi. Khusus tentang e-commerce, industri ini sedang berkembang pesat di Indonesia; dimana baru-baru ini ada sebuah e-commerce yang mencetak rekor dengan menerima pendanaan sebesar US$100 juta dan dicanangkannya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) oleh pelaku-pelaku e-commerce di negara ini. 
Namun, layaknya sebuah koin yang mempunyai dua buah sisi, tentu juga ada beberapa hal buruk yang terjadi di 2014. Kita tentu ingat beberapa serangan yang terjadi akibat Heartbleed dan Shellshock; bahkan salah satu situs komunitas terbesar di Indonesia sempat masuk ke dalam daftar situs yang rentan terkena serangan Heartbleed. Selain serangan yang memanfaatkan kedua celah keamanan tersebut, tahun 2014 ini juga mencatat terjadinya serangan-serangan cyber yang semakin canggih, kompleks, dan masif. Masih hangat di pemberitaan saat ini tentang sebuah perusahaan produsen film terkemuka di dunia yang berhasil dibobol oleh peretas. Serangan ini mengakibatkan data-data rahasia perusahaan tersebar ke publik.
Contoh-contoh diatas, contoh yang baik maupun buruk, menjadi bukti bahwa tahun 2014 menjadi tahun yang sangat dinamis bagi perkembangan IT di tanah air. Lalu bagaimana perkembangan IT di tahun 2015 yang tinggal beberapa hari lagi?  Inilah saatnya kita mengintip apa saja yang telah menanti di tahun 2015. 
Setelah terjadi perdebatan dan diskusi yang cukup panjang bersama dengan para ahli-ahli di F5 Networks, kami mengidentifikasi tren-tren utama yang kami prediksi akan berdampak besar bagi perkembangan teknologi, di sektor bisnis dan pemerintahan. 
Meningkatnya “Consumer Hyperawareness”
Memiliki kemampuan untuk memahami tentang apa yang menjadi faktor pendorong bagi pelanggan dalam membeli sebuah produk, layanan, ataupun solusi, telah menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan yang ingin sukses di pasar. Di tahun 2015 nanti, seiring dengan meningkatnya kompetisi antar perusahaan dalam memanfaatkan berbagai kemampuan untuk menggali wawasan dan data-data pelanggan, perusahaan semakin didesak untuk memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya akan pola dan preferensi pelanggan; guna mampu meningkatkan keunggulan kompetitif mereka. Kami menyebut tingkat pemahaman ini sebagai ‘consumer hyperawareness’.
Consumer hyperawareness akan merubah bagaimana perusahaan menyediakan dan menyesuaikan produk, layanan, dan dukungan ke pelanggan; karena dengan tingkat pemahaman terhadap pelanggan yang tinggi, perusahaan tidak hanya akan mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih tepat, tetapi juga dapat membuat penawaran mereka lebih bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dan juga pelanggannya.
Pemanfaatan kanal digital untuk meningkatkan layanan publik
Masyarakat di Indonesia kini sudah semakin terhubung dengan jaringan internet dan lebih mahir dalam menggunakan teknologi (baik smartphone maupun komputer); minimal mampu menggunakan kedua perangkat tersebut untuk mengakses sosial media. Hal ini tercermin dari data yang mengungkap bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna Path terbesar di dunia dan pengguna Facebook terbesar keempat di dunia .
Selain membuktikan bahwa masyarakat Indonesia semakin terhubung dengan internet, data tersebut juga menunjukan kalau masyarakat Indonesia semakin nyaman dalam berbagi informasi pribadi ke publik melalui kanal sosial media mereka. Belum lagi, pesatnya perkembangan e-commerence di Indonesia yang menunjukan bahwa masyarakat mulai nyaman berbelanja secara online. Kedepannya, informasi-informasi dari sosial media, dan berbagai kanal online lainnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menggali wawasan dan menjaring data guna meningkatkan pelayanan ke publik. Manfaat ini bahkan bisa menular ke sektor pendidikan dimana pemerintah dapat menemukan kurikulum terbaik berdasarkan data yang didapatkan dari pelajar dan apa yang mereka kerjakan.
 
Namun tentu saja di sisi lain, hal ini tidak lepas dari resiko yang mungkin saja terjadi. Kesempatan ini mungkin saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bermaksud jahat untuk mengeruk keuntungan bagi mereka sendiri; seperti pencurian identitas dan peretasan. 
Tidak semua Cloud diciptakan setara
Sejak beberapa tahun terakhir, pemindahan teknologi ke cloud; mengganti dan mereplika data center fisik ke data center yang berbasis cloud; menjadi topik perbincangan yang panas di industri IT.
Namun, kini ada kecenderungan dimana fokus pada efisiensi menjadi semakin berkurang di perusahaan; karena sering kali biaya operasional (OPEX) mereka menjadi lebih besar dari biaya modal (CAPEX) yang justru hendak dihindari. Melihat permasalahan ini, kedepannya perusahaan akan semakin tertarik dengan optimalisasi cloud dan akan ada semakin banyak perusahaan yang akan mengadopsi sebuah strategi yang dinamakan “Cloud First” ; artinya produk, layanan, dan solusi yang dikembangkan khusus untuk dijalankan pada ekosistem berbasis cloud; dalam strategi bisnis mereka. 
Di pasar negara berkembang khususnya, kami mengantisipasi adanya adopsi teknologi baru yang cepat, dan model bisnis yang dapat mendorong terjadinya inovasi.

Evolusi iPhone Dari Masa Kemasa Mulai dari iPhone 2G Hingga iPhone iPhone 5S


Evolusi iPhone Dari Masa Kemasa Mulai dari iPhone 2G Hingga iPhone iPhone 5S

Iphoen dari masa kemasaPalingseru.com – iPhone merupakan ponsel pintar yang sangat populer saat ini, semartphone buatan Apple, iPhone   pun sudah bekembang dari masa ke masa mulai dari iPhone 2G hingga kini sampai iPhone 5S dengan fitur yang lengkap dan canggih.
Nah pastinya kamu ingin tahu ya evolusi perkembangan iPhone mulai dari tahun 2007 hingga sampai saat ini.
Nah berikut ini ada beberapa evolusi Iphone mulai dari tahun 2007 sampai sekarang mau tahu seperti apa lihat berikut ini seperti dikutip dari Inilah.com:

1. iPhone 2G

2007 adalah tahun iPhone pertama kali dirilis. Mengusung nama ‘iPhone’ atau lebih dikenal dengan sebutan ‘iPhone 2G’, smartphone ini langsung menggebrak pasar dengan menoreh penjualan 700 ribu unit di akhir pekan pertama sejak peluncuran.
Spesifikasi:
– layar 3,5 inci (320 x 480p)
– prosesor 412 MHz ARM 11
– kamera 2 megapiksel fixed-focus
– sistem operasi iPhone OS 1.0
– waktu peluncuran Januari 2007

2. iPhone 3G

Generasi kedua iPhone ini hadir satu tahun setelah generasi pertama dirilis. Mengusung nama iPhone 3G, di sinilah Apple pertama kali memperkenalkan toko aplikasi online App Store.
Saat dirilis, iPhone 3G mendapat sambutan meriah dari para pecinta gadget. Terbukti pada akhir pekan pertama peluncuran, smartphone ini laris terjual sebanyak satu juta unit.
Spesifikasi:
– layar 3.5 inci (320 x 480p)
– prosesor 412 MHz ARM 11
– kamera 2 megapiksel fixed-focus
– GPS
– sistem operasi iPhone OS 2.0
– waktu peluncuran Juni 2008

3. iPhone 3GS

Inilah produk penyegaran dari iPhone 3G. Diluncurkan pada 2009, iPhone 3GS mendapatkan prosesor baru berkekuatan 600 MHz, juga kamera anyar dengan peningkatan resolusi (3,2 megapiksel).
Fitur GPS yang sudah dihadirkan pada generasi sebelumnya pun ditambah dengan kehadiran aplikasi Kompas di smartphone ini.
iPhone 3GS pun mencatat penjualan satu juta unit di akhir pekan perdana.
Spesifikasi:
– layar 3.5 inci (320 x 480p)
– prosesor 600 MHz ARM Cortex A8
– kamera 3,2 megapiksel auto-focus
– GPS + Kompas
– sistem operasi iOS 3
– waktu peluncuran Juni 2009

4. iPhone 4

Meski masih mengusung ukuran layar yang sama dengan generasi sebelumnya (3,5 inci), namun terdapat peningkatan berupa resolusi gambar yang disebut Apple dengan nama Retina Display.
Layar iPhone 4 mengusung resolusi 640 x 960 piksel dengan tingkat kerapatan gambar 326 ppi (meningkat dari 320 x 480p dan163 ppi di iPhone 3GS).
Kamera pada iPhone 4 juga mengalami peningkatan menjadi lima megapiksel plus penambahan kamera FaceTime yang disematkan pada bagian depan perangkat.
Apple juga memperkenalkan prosesor buatannya sendiri, yakni A4, di perangkat ini. Berjalan dengan sistem operasi iOS 4, iPhone 4 sukses terjual sebanyak 1,2 juta unit di pekan pertama pelucurannya.
Spesifikasi:
– layar 3.5 inci (640 x 960p)
– Retina Display
– prosesor A4 1 GHz
– kamera 5 megapiksel auto-focus
– kamera FaceTime VGA
– GPS + Kompas
– sistem operasi iOS 4
– waktu peluncuran Juni 2010

5. iPhone 4S

Meluncur di tahun 2011, Apple memperkenalkan asisten pribadi Siri di iPhone 4S. Apple juga menyematkan prosesor baru yakni A5 dual-core di perangkat ini. Prosesor baru ini diklaim memiliki kecepatan dua kali lipat dari generasi sebelumnya.
Berjalan dengan sistem operasi iOS 5, iPhone 4S sukses terjual empat juta unit pada pekan perdana.
Spesifikasi:
– layar 3.5 inci (640 x 960p)
– Retina Display
– prosesor A5 dual-core 1 GHz
– kamera 5 megapiksel auto-focus
– kamera FaceTime VGA
– Siri
– GPS + Kompas
– sistem operasi iOS 5
– waktu peluncuran Oktober 2011

6. iPhone 5

Revolusi ukuran layar pada iPhone. iPhone 5 memiliki ukuran layar lebih lebar, yakni empat inci. Layar ini sudah dilengkapi teknologi Retina Display dengan resolusi 1136 x 640 piksel.
Hadir dengan kamera lebih baik, delapan megapiksel, iPhone 5 juga disematkan kamera depan FaceTime yang juga mengalami peningkatan resolusi yakni 1,2 megapiksel.
Di perangkat ini Apple juga memperkenalkan pemakaian Nano-SIM. Selain itu pada iPhone 5 pun hadir konektor lebih mungil yang diberi nama Lightning.
Konektor ini menggantikan 30-pin connector yang dipakai oleh iPhone 4S dan perangkat-perangkat sebelumnya.
iPhone 5S mampu terjual sebanyak lima juta unit di awal pekan peluncurannya.
Spesifikasi:
– layar 4 inci (1136 x 640p)
– Retina Display
– prosesor A6 dual-core 1,3 GHz
– kamera 8 megapiksel auto-focus
– kamera FaceTime 1,2 megapiksel
– Siri
– GPS + Kompas
– sistem operasi iOS 6
– waktu peluncuran September 2012

7. iPhone 5S dan iPhone 5C

Di 2013, Apple meluncurkan dua perangkat iPhone sekaligus. iPhone 5S di posisikan sebagai suksesor iPhone 5, sedangkan iPhone 5C merupakan produk baru yang disebut sebagai iPhone versi murah karena menggunakan bodi dari material plastik.
iPhone 5S memperkenalkan teknologi baru berupa fitur pemindai sidik jari yang disebut Touch-ID. Dengan fitur ini, tak ada yang bisa membuka perangkat selain pemilik aslinya.
Sementara iPhone 5C memiliki spesifikasi yang kurang lebih serupa dengan iPhone 5, namun dibalut dengan bodi berbahan plastik dengan aneka pilihan warna yang segar.
Pada akhir pekan pertama penjualannya, kedua iPhone teranyar ini dilaporkan telah terjual sebanyak 9 juta unit.
Spesifikasi iPhone 5S:
– layar 4 inci (1136 x 640p)
– Retina Display
– prosesor A7 64-bit
– co processor M7
– kamera 8 megapiksel auto-focus
– kamera FaceTime 1,2 megapiksel
– Siri
– GPS + Kompas
– Touch-ID
– sistem operasi iOS 7
– waktu peluncuran September 2013
Spesifikasi iPhone 5C:
– layar 4 inci (1136 x 640p)
– Retina Display
– prosesor A6 dual-core 1,3 GHz
– kamera 8 megapiksel auto-focus
– kamera FaceTime 1,2 megapiksel
– Siri
– GPS + Kompas
– sistem operasi iOS 7
– 5 pilihan warna bodi
– waktu peluncuran September 2013
Nah itulah Evolusi iPhone dari masa kemasa hingga saat ini.